Pada awal abad ini (tahun 2000-an), bagian bawah ketiga pilar retak yang kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya. Ketiga pilar ini dibuat atas inisiatif Abdullah ibn Al Zubair tiga abad yang lalu. Meski demikian, ketiganya masih tetap kokoh hingga saat ini.
Atap dalam Ka'bah penuh dengan ukiran-ukiran mengagumkan, selain diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas mumi dan dari perhiasan-perhiasan indah lainnya. Lantai Ka'bah dibuat dari batu pualam putih.
Dinding Ka'bah bagian dalam dibalut dengan batu pualam warna-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama-nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang batu di dalam Ka'bah atau Masjidil Haram.
Dikatakan bahwa tembok Syadzarwan adalah bangunan tambahan pada isi Ka'bah yang dikerjakan oleh kaum Quraisy. Menurut mazhab Syafi'i dan Maliki, tembok Syadzarwan termasuk bagian Ka'bah, sehingga jamaah haji yang bertawaf harus berada di luarnya. Pendapat sebaliknya dikatakan oleh mazhab Hanafi. Menurut mereka, tembok Syadzarwan bukan merupakan bagian Ka’bah.
Adapun mazhab Hanbali memilih berada di antara dua pendapat di atas. Menurut mereka, menjauhi tembok itu sangat dianjurkan, tetapi seandainya jamaah melakukan tawaf di dalamnya maka tawafnya tetap sah dan tidak sampai rusak.
Yang jelas, belum diketahui secara pasti kapan pertama kali tembok Syadzarwan dibangun. Setiap kali Masjidil Haram dipugar, tempat-tempat di sekitarnya juga dipugar. Yang pasti, tembok Syadzarwan mengalami pemugaran pada tahun 542 H, 636 H 660 H, dan 1010 H. (Ka'bah)
0 komentar:
Posting Komentar