Juru Kunci Ka'bah
Juru Kunci Ka'bah. Pertama kali kunci Ka'bah dipegang Nabi Ismail sendiri, lalu diwariskan secara turun temurun kepada :
1). Putra nabi Ismail yang bernama Tsabit, lalu kepada anak-cucunya
2). Diberikan kepada kabilah Jurhum, yakni para paman Nabi Ismail dari garis ibu,
3). Dipegang kabilah Khaza'ah, dan seterusnya
4). Dpegang Qushai bin Kilab (kabilah Quraisy), kakek keempat Nabi Muhammad, dan anak turunnya.
5). Dipegang Bani Abi Thalhah / Bani Syaibah sampai kiamat. Ketika Fat-hu Makkah, kunci dipegang Utsman bin Tholhah. Nabi memintanya untuk membukanya, lalu masuk kedalam Ka'bah dan sholat didalamnya. Setelah keluar, beliau bersabda, "Ingat, setiap darah, harta dan perbuatan sewenang-wenang seperti pada zaman jahiliah adalah di bawah tanggung jawabku untuk mengurusnya, kecuali pekerjaan memberi minum jamaah haji dan menjaga Ka'bah. Sungguh, (kunci Ka'bah ini) aku tetapkan untuk dikembalikan kepada yang berhak seperti yang berlaku di zaman jahiliah." Beliau lalu mengembalikan kunci Ka'bah kepada Utsman bin Tholhah seraya bersabda, "Ambil kunci ka'bah ini, wahai Bani Thalhah untuk selama-lamanya, sehingga tidak ada yang merebutnya kecuali orang yang zhalim". Sepeninggal Utsman, kunci diberikan kepada anak pamannya dari garis ayah, yakni Syaibah dan diteruskan kepada anak-anak keturunannya sampai sekarang. (Ka'bah)
0 komentar:
Posting Komentar